kemudian angin menyapa rumput. harmoni yang hangat dengan awan biru terang.
seorang pria berkaki panjang sedang berjalan.
dibawah pohon sana ada seorang gadis memeluk sebuah buku.
dia tahu dirinya akan menangis siang itu.
bunga-bunga saat itu sedang berwarna. mereka tidak turut bersedih.
langkah sang pria berhenti. mencoba untuk memulai dengan satu kalimat.
"aku... akan pergi.. "
si gadis menatap, sebentar. mulutnya tak berujar.
dia tahu sang pria tak suka melihat air matanya.
kakinya hendak berlari pergi, tapi seperti mati.
sang pria tahu benar dia sedang tidak adil.
gadis berusaha keras untuk berkata "ya.."
walau hatinya berteriak "tidak bisakah tinggal lebih lama?"
matanya kini tak mampu menahan buncahan rasa sedih.
"aku sudah berusaha.. maafkan aku" akhir sang pria.
pria melangkah pergi, tidak tahu apakah dengan senyuman atau sesal.
hari itu si gadis melihat punggungnya untuk terakhir kali.
hari itu si gadis berjanji meninggalkan semuanya di tempat itu.
seekor anjing mengendus gerangan yang tertidur.
si gadis terbangun. wajahnya sangat gusar.
hatinya tidak menentu. dia kembali bersedih.
"kenapa harus datang lagi?" keluhnya.
- cerita yang tidak pernah hilang -
novita debora
0 their words:
Post a Comment
hello, any opinion? feel free to comment :)